After 3 month working without supervision, I'm so glad and relieve that my baws finally come back.
Ditinggalkan selama 3 bulan tanpa substitute, awalnya gue ketakutan. Maklum load lumayan banyak dan dikerjakan secara tim. Berdua aja gue keliyengan, apalagi sendiri. Senengnya, gue dibantuain banyak orang. Hal-hal yang diluar kemampuan di take over sama bos-bos divisi lain, tapi ya tetep aja ngga enak yah kalo keseringan minta bantuan. 3 minggu pertama gue deg-degan banget flying solo gini. Bangun tidur kepikiran, di kantor deg-degan, mau tidur takut menyambut besok.
Awal tahun. Ada pergolakan bisnis dan manajemen di kantor gue. Bisa dibilang ini revolusi, karena perubahannya cepat dan massive banget. Banyak pengaruhnya ke masing-masing function. Salah satunya ke divisi gue. Pekerjaan gue cost nya banyak, jadi di potong habis-habisan. Hiring yang dulunya cukup dapet approval HOD, skr harus sampe dapet approval CEO. Di luar itu, gue ngga boleh jalan. Di satu sisi gue lega karena gue yang flying solo ini kerjanya berkurang. In the other hand : gue kerja apa dong?
Sampe sekarang keadaannya masih sama. Tapi sekarang gue fokus aja di kerjaan printilan admin-admin yang selama ini terbengkalai. Selama ini sih gue kerjain aja', tapi yah tapi. Kadang-kadang gue terpengaruh bisikan setan. You know, setan-setan gosip kantor yang validitas dan reallibilitasnya diragukan. Banyak rumor-rumor ngga sedap tentang manajemen. Ujung-ujungnya : I don't feel safe. Dan bukan gue aja sih yang ngerasa, temen-temen gue juuga banyak yang merasa gitu. Tapi ujung-ujungnya kita saling menasihati 'yaelah, yaudah sih kerja aja. Kita mah kacung emang buat kerja, bukan buat mikirin gosip'. Well said. Iya juga sih ya. Bukan urusan kita banget. Nerima aja keadaan yang lagi begini. Bisa apa sih kita?
The only thing we can do is do our job as best as you can. Don't hold back, and always believe that your time will come :)
Adieu.
No comments:
Post a Comment