February 3, 2016

Negativist

"I took criticism gracefully and channel it into improvements" - reading somewhere.

NIATNYA sih gitu.

NYATANYA : gue sampai sekarang masih agak gimana menerima kritik. As a self-proclaimed negativistic, I took criticism very hard. Though, I've been worse. Dulu banget, kalau ada yang kritik gue bisa marah, defensiv habis, diem, ngambek dan hal-hal jelek lainnya. Makin dewasa (yeah , right!) yah makin berkurang perilakunya. Karena yah lingkungan juga, mungkin jesadaran diri juga. Tapi tetep yang namanya karakter itu kan susah banget berubah.

Sekarang, kalau ada yang kritik, gue ngga lagi marah. Tapi merasa bersalah dan berakhir dengan putus asa. Tapi ngga berlarut-larut sih. Berikutnya gue udah biasa aja, but I'll remember. Dan kalo inget mulai lagi sindromnya mwahaha. Etapi ya kalo gue lagi kesel ngga gue tunjukin sih, ini gue pendem sendiri aja. Mungkin gara-gara itu kali ya gue begini terus.

Eh yaudah ding itu aja.

Adieu.

No comments:

Post a Comment