February 23, 2015

Self Talk

Akhir-akhir ini gue melakukan sesuatu dengan tidak ikhlas. Sering mengeluh, menggerutu dan marah-marah.

Dan hasilnya bisa ditebak : jelek. Dicacimaki dan dicemooh. Satu sisi gue sadar : "yang gue lakukan ini emang jelek", di sisi lain, "ah bodo". Di sisi lang lain "ya ampun kenapa sih gue begini?", di sisi satu lagi, "this is the best I can do". Ke empat pikiran itu berputar terus di otak gue, kepikiran sampai akhirnya capek sendiri. Pikiran itu memakan dengan rakus kewarasan gue. Gue jadi mempertanyakan kewarasan gue sendiri : is this normal? Do ordinary people ever feel like the same thing happen to me?

Yah gue ngga tau sih. Andai gue bisa jadi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan dan pikirkan that would be great. I mean, gue ngga mau JADI orang lain (because be yourself wtf), tapi gue ingin tau sih apa yang orang lain rasakan kalau mereka lagi ada masalah, banyak tekanan dan ngga ada orang lain. Karena itu yang gue rasakan.

One of the biggest problem of me:

I like being alone but I dont't want to be lonely

Gue cukup bangga (?) dengan ke introvert-an gue ini. Hidup sendiri, ngga banyak bersosialisasi ngga banyak tanggungan sosial. Life is much much simpler, trust me. You can do everything you want without thinking about anybody else. You KNOW what you want. Because your life is so fucking simple.

Tapi, tapi.

Walaupun hidup ini simple dan sederhana dan lurus, 'gue' ini rumit. Ada kalanya gue pengen ditemenin, pengen berada ditengah-tengah keramaian dan : ingin diakui. Ada kalanya. Biasanya pas gue lagi down. Gue merasa insecure. Merasa tidak berguna dan maunya menghilang aja.

Aku ingin hilang, dan ingin tahu apa reaksi mereka yang ditinggalkan

Iya emang, gue ini egois.

Bagi gue, hidup ini kelam.

Tapi, tapi.

Ada sisi yang gue sangat bahagia. Gue bangga. Gue seneng. Dan setelah dipikir-pikir. Banyak hal baik yang perlu diberikan apresiasi.

Tapi, sepertinya pikiran-pikiran itu sudah terlanjur menggerogoti gue. Bayangan gue sekarang lebih besar dari diri gue sendiri. Seringkali gue memaklumi perbuatan gue yang sebenernya gue tau gue salah : "yah ngga apa-apa lah, maklum aja".

Memaklumi diri sendiri ini memang akar dari segala pikiran dan perbuatan negatif.

AH SUNGGUH.

Ingin menjadi udara, menyesap diantara manusia-manusia, mengintip otak dan pikiran manusia lain. Ingin jadi air mata yang ada saat manusia sedih dan senang.
Ingin menjadi kata-kata yang di dengar.
Tetap ingin jadi sendiri di pikiran orang lain.

Hari ini hari senin, seperti biasanya.
Gue akan mengalahkan senin ini dan akan bertarung dengan selasa besok.

Adieu.

No comments:

Post a Comment