Suamiku!
Setiap tahun, tidak ada lilin yang ditiup, kumpulan balon terikat, nyanyain selamat atau makanan di tempat tertentu. Karena kamu orangnya begitu, tidak suka selebrasi. Kalau kamu suka, pasti sudah aku siapkan surprise party, menghubungi teman-teman dekatmu yang jumlahnya sedikit itu, menyiapkan dekorasi buatan sendiri, pura-pura ijin pulang malam demi membuat kado handmade buatmu. Tapi kamu ngga suka, iya sudah. Awal-awal perkenalan, aku ingat membelikan kue red velvet ketika kamu ulang tahun, lengkap dengan lilin-lilin kurus di atasnya. Kamu tiup. Lalu bilang, 'ini pertama kalinya aku tiup lilin pas ulang tahun'. Aku terbahak, ngga percaya. Mukamu serius, suasana jadi awkward. Sebagai orang yang pertama kali tiup lilin, reaksimu biasa aja, seperti biasa. Di situ, aku tau, kamu tidak suka perayaan.
Tahun berikutnya sampai sekarang, kita merayakan hanya berdua saja. Dan kita baik-baik saja. Setiap menjelang ulang tahun, aku selalu tanya : 'mau apa?' dan kamu selalu menjawab 'ngga usah', padahal aku tau kamu banyak maunya. Ah payah kamu! padahal bilang aja sih. Selalu kubelikan hadiah yang pasti kamu pakai : Asbak portabel (kemana sih kok hilang?), Jam tangan murah, korek api Zippo KW (aku kira asli, maaf), celana jeans. Semuanya 'kamu banget'.
Harapanku tiap tahun sama : stay young and evergreen. Karena, itulah karaktermu. Di usiamu sekarang, rata-rata lelaki lain sudah sibuk dengan keluarga kecilnya, terbebani dengan tanggung jawab kebutuhan keluarga dan pekerjaan, sukses menjadi jajaran direksi atau bahkan mengalami stuck di karirnya sekarang, dan kesibukan lainnya yang menurutku cukup membosankan. Menurutku, hidupmu - tidak membosankan. Karena ada aku (pede dulu aja). Kamu yang pertama kali kita bertemu sangat beda. Raihan kamu cukup banyak : kerja di institusi, traveling atas biaya dinas (oops), traveling atas biaya berdua (ini yang resmi) dan kuliah S2 lagi (kuliah S2 kamu banyak dramanya banget deh, tapi syukurlah yang sekarang lebih less drama tapi kudu more effort yah!). Kamu masih excited dengan hal-hal ngga penting dan tertawa dengan joke garing.
Masih banyak keinginanmu, aku yakin. Waktu terus berkurang. Apapun itu, kapanpun itu, aku mau barengan. On the top of the hill or the lowest point, I will always be there.
Sekali lagi, selamat ulang tahun!
No comments:
Post a Comment